Minggu, 05 Mei 2019

White Ring pada donat


Dari obrolan dengan kakak tentang donat, sy baru tau klo penggorengan donat dikatakan berhasil jika muncul white ring di donat. White ring adalah garis putih yang melingkar seperti pita di sepanjang pinggiran donat.
Dan memang benar, setelah selesai digoreng, sy melihat white ring itu di donat-donat buatan kakak sy.
Mmm...pantas lembut, empuk, dan lezat...
Berarti klo sampe di Luwuk, klo mo bacari donat, mo cari yg ba white ring....wkwkwkwk
Sarapan dulu....



Kesibukan kakak membuat kue


Tadi malam, sebelum tidur, sy melihat kesibukan lain kakak sy, yaitu membuat kue. Sejak kecil memang ia suka sekali membantu mama sy membuat kue, terutama menjelang puasa dan lebaran. Tak heran jika sekarang ia pandai membuat kue.
Kue-kue ini dititipkan di kios langganannya. Sy salut dengannya, ditengah-tengah kesibukan sebagai abdi negara, masih sempat-sempatnya ia membuat dan menjual kue. Lumayanlah, buat kebutuhan hidup sehari-hari dan uang jajan anak-anak. Begitu katanya.
Kali ini ia hanya membuat donat. Biasanya ada beberapa jenis kue yg dibuatnya secara bersamaan, seperti brownis, lumpur jagung, rolltar, stik pisang, roti goreng panir, dan lain-lain. Tergantung ketersediaan waktu dan kesempatan.
Kamu masih mampu 'ba ojo'? (Ba ojo = mencampur, mengaduk, dan membanting adonan dengan kekuatan tangan).
Wah, sy tak kuat lagi klo ba ojo adonan. Jawabnya.
Sy pakai mesin ini.
Kakak sy menunjukan mesin pengaduk adonan ukuran 3 kilo. Sy takjub melihat mesin itu bekerja. Berputar dengan level-level kecepatan tertentu. Mesin itu sudah 4 tahun dibelinya di Makassar. Rupanya ia serius sekali berbisnis kue. Tak heran ia sering menerima orderan untuk acara-acara kantor di Salakan.
Kenapa tidak promo di medsos? Tanyaku.
Wah, tak sempat lagi. Kerjaan di kantor banyak dan padat. Jawabnya.
Sini, biar sy bantu promo.
Buat  kamu yang berada di Salakan dan sekitarnya, yang bingung cari kue pagi2, singgah saja di kiosnya Om Karama', samping Rizki Gorden, di Baka'.
Harga 1 mika Rp10.000,- (isi 2)
Buruan ya, jangan sampai kehabisan...!!!






Ke Salakan



Gara2 membuat janji :
"Aphil, klo libur nnti torang ke Salakan ee..." akhirnya beberapa hari lalu janji itu ditagihnya.
"Papa, ini torang ada libur 3 hari, kelas 6 ada ujian, intah ke Salakan saja, sy belum pernah ke Salakan."
Sy kaget jg, ternyata dia masih ingat cerita minggu lalu itu. Padahal maksudku nanti libur yg agak lama. Memang di Salakan (ibukota Banggai Kepulauan) ada kakakku yang tugas dan sudah menetap disana. Aphil ingin sekali bertemu dengan Dila, Raihan, dan Naura, sepupunya. Rindu katanya.
"Aphil, bagaimana ini...papa belum pernah ke Salakan" sy mulai mencari alasan.
"Tenang papa, ada saya pe peta (baca : Atlas) nanti torang bawa supaya tidak tersesat". Astagaa...kebanyakan nonton Dora nih anak.
Mmm dasar anak-anak ya, janji adalah janji.
"tapi Aphil, papa lagi sibuk2nya di sekolahan ini". Sy mencari  alasan lain.
"Kan papa bisa minta izin, seperti Aphil biasa minta izin ke wali kelas". Waduh gawat, sepertinya dia tahu klo guru juga bisa minta izin.
"Ok, Aphil...tapi papa cek kapalnya dulu ya, mana tahu kapalnya lagi dok atau beroperasi di tempat lain". Dia diam...semoga dia menerima alasanku ini, pikirku.
H-1
"Papa, kapalnya sudah di-cek...???"
Astagaa...kupikir kemarin itu sudah berakhir.
"Sudah, kapal Fery ternyata lagi beroperasi di tempat lain, ada penggantinya tapi jadwalnya tidak tiap hari, dan papa belum tau apa besok ada kapal atau tidak" saya menjelaskan panjang lebar.
"Tapi papa, kan ada KAPAL CEPAT...!!!"
????????????????
Demikian.....







Teduang Beach

Mungkin tak lengkap rasanya jika ke Salakan namun tidak ke tempat ini. Namanya Teduang. Sy tidak tau apa karena berada di Desa Teduang atau bukan. Bahkan sy tidak tau apa ada desa yg bernama Teduang atau tidak. Yang jelas namanya Teduang. Semoga ada pembaca yg bisa menjelaskan bagian ini.

Sy penasaran saja karena hampir setiap orang yg ke Salakan pasti akan mengunjungi tempat ini, dan tentunya akan segera mempostingnya di medsos, seperti yg sy lakukan sekarang ini. Tempat ini seperti destinasi wajib bagi orang yg baru pertama kali ke Salakan.

Lokasinya tidak terlalu jauh, kurang lebih 8 km arah selatan kota Salakan. Dapat ditempuh dengan sepeda motor atau mobil karena jalannya bagus dengan aspal yg cukup mulus. Tempatnya juga tak sulit ditemukan karena tepat berada di samping jalan raya. Namun sy sarankan bagi anda yg baru pertama kali ke tempat ini wajib membawa teman, karena meski berada di dekat jalan raya bukan berarti  langsung dapat menemukannya. Sebab pohon-pohonnya yg rindang menutupi pantainya sehingga tak kelihatan dari jalan. Tak ada juga tempat bertanya, sebab tempat ini jauh dari perkampungan penduduk.

Tempatnya sepi. Mungkin klo hari minggu ramai dikunjungi orang. Masuk pun tak bayar. Setelah memarkir motor, sy bergegas menyusuri jalan yg terbuat dari papan kurang lebih 30 meter menjorok ke laut. Pemandangannya cukup indah. Perpaduan pasir putih, biru laut, dan pepohonan hijau menjadi salah satu daya tarik tersendiri. Lautnya yg tenang dan dangkal menghadirkan warna tosca muda yg indah.

Di ujung jalan papan itulah kita bisa melihat bentuk hati di dasar laut yg terbuat dari batu. Sayangnya cuaca mendung membuat bentuk love itu tak kelihatan jelas. Tapi tak apa, semoga bisa kesini lagi saat cuaca cerah.